Kata Semantik dalam bacaan Timun Mas
Cerita
Timun Mas
Pada masa lalu
tersebutlah seorang janda yang hidup sebatang kara. Wanita yang akrab dipanggil
Mbok Randa itu sudah lama menginginkan anak untuk menemani hidupnya.
Suatu hari, muncullah seorang raksasa. Dia
mengetahui keinginan Mbok Randa dan berjanji untuk mewujudkannya. Raksasa itu
memberikan biji mentimun kepada Mbok Randa.
Raksasa itu menyuruh Mbok Randa menanam biji
mentimun itu. Kelak, dia akan menemukan sesosok bayi di dalamnya.
"Tapi dengan syarat, saat dia berumur enam
tahun kau harus menyerahkannya kepadaku untuk kusantap," kata raksasa itu.
Besarnya keinginan untuk memiliki anak membuat
Mbok Randa menyanggupi syarat tersebut.
Perintah raksasa itu dilaksanakan dengan patuh.
Ditanamnya biji mentimun itu dan dirawatnya dengan baik.
Di antara beberapa buah yang tumbuh, Mbok Randa
menemukan salah satu mentimun yang berukuran sangat besar berwarna kuning
keemasan. Saat dipetik dan dibelah, terdapat sesosok bayi mungil di dalamnya.
Mbok Randa lantas merawat bayi yang diberi nama
Timun Mas itu dengan penuh kasih sayang. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang
cantik.
Enam tahun sudah berlalu.
Timun Mas sudah tumbuh menjadi anak yang cantik. Mbok Randa sangat
menyayanginya.
Namun, kebahagiaannya terusik dengan kedatangan
raksasa yang menagih janjinya. Mbok Randa keberatan jika Timun Mas diambil oleh
raksasa itu untuk dimakan. Dia pun memutar otak.
Dia lantas meminta raksasa untuk bersabar hingga
dua tahun lagi. Mbok Randa beralasan tubuh Timun Mas masih terlalu kecil
sehingga tidak enak untuk dimakan. Ternyata, raksasa itu menyetujuinya.
Setelah itu, Mbok Randa akhirnya pergi menemui
seorang petapa. Dia menceritakan permasalahan yang dihadapinya dan meminta
bantuan petapa itu.
Sang Petapa memberi beberapa bungkusan berisi biji
mentimun, jarum, garam dan terasi kepada Mbok Randa. Benda-benda itu nantinya
bisa untuk menangkal kejahatan raksasa tersebut.
Dua tahun kemudian, raksasa itu kembali datang menagih janji.
Mbok Randa langsung menyuruh Timun Mas lari sambil membawa bungkusan pemberian
dari petapa sakti.
Raksasa itu pun mengejarnya. Timun Mas yang sudah
kelelahan lantas mengeluarkan bungkusan berisi biji mentimun.
Ajaib, pohon mentimun dengan ukuran-ukuran raksasa
tiba tiba tumbuh dan melilit tubuh raksasa itu. Kesempatan itu dimanfaatkan
oleh Timun Mas untuk lari. Namun, beberapa saat kemudian raksasa itu mampu
membebaskan diri dan mengejar Timun Mas.
Jarak keduanya semakin dekat. Timun Mas mengambil
bungkusan berisi jarum dan menyebarkannya. Tiba-tiba tanaman bambu tumbuh
dengan lebatnya.
Tanaman bambu itu menghambat langkah raksasa itu.
Kakinya berdarah tertusuk bambu. Namun, raksasa itu enggan menyerah. Meski
terluka, dia masih terus mengejar gadis cilik itu.
Timun Mas mengambil bungkusan ketiga. Disebarnya garam
pemberian petapa sakti itu. Tiba-tiba, tanah di belakangnya menjadi lautan.
Namun, raksasa itu ternyata masih bisa menyeberangi
lautan tersebut. Dia kembali mengejar Timun Mas yang tinggal memiliki satu
senjata.
Akhirnya, Timun Mas mengeluarkan bungkusan
terakhirnya. Disebarnya terasi dalam bungkusan itu yang kemudian menjadi lautan
lumpur. Ternyata, raksasa itu tidak mampu melintasinya dan tenggelam di
dalamnya.
Timun Mas kemudian kembali pulang dan hidup bahagia
dengan Mbok Randa.
Semantik yang ada pada certia Timun Mas
1. Raksasa (sinonimi) buta, gergasi, manusia besar
2. Wanita (sinonimi) perempuan
3. Janda (anonimi) duda
4. Pulang (antonimi) pergi
5. lari (polisemi)
- ayahku lari pagi setiap minggu
- mereka berdua sengaja kawin lari pada hari itu
6. bumbu (hiponimi) cabai, bawang merah, garam, kunyit
Komentar
Posting Komentar